Oleh dr. Mugi Tri Sutikno – Dokter Umum RSU HI
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Melalui ANC dokter dapat mengenali dan menangani sedini mungkin penyulit dan penyakit yang menyertai saat kehamilan, persalinan, dan nifas. Salah satu penyakit pada kehamilan yang mempunyai resiko tinggi (resti) adalah janin dengan penyakit jantung bawaan (PJB).
Tipe PJB
Secara garis besar PJB dikelompokan menjadi 2 tipe, yaitu PJB Sianotik dan PJB non sianotik. PJB sianotik memyebabkan kulit di ujung-ujung anggota gerak dan mukosa lidah/bibir bayi/anak menjadi kebiruan akibat kurangnya kadar oksigen didalam darah. Sedangkan PJB non sianotik umumnya menimbulkan gejala gagal jantung yang ditandai dengan sesak yang memberat dengan menetek/aktivitas dan gangguan pertumbuhan yang menyebabkan kekurangan gizi.
Faktor Resiko
Sejauh ini, penyebab PJB belum diketahui secara pasti, diperikirakan faktor genetik (bawaan) dan faktor lingkungan berperan penting terkait meningkatnya angka kejadian PJB. Ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi, penyakit infeksi (rubella), Ibu hamil dengan usia > 35 tahun, pernikahan sedarah, serta paparan asap rokok selama kehamilan menjadi faktor resiko yang perlu diwaspadai.
Pencegahan dan Deteksi Dini PJB
Penting untuk diperhatikan pembentukan organ-organ vital pada janin terutama jantung berlangsung pada fase awal kehamilan dan hampir selesai pada 4 minggu pertama setelah pembuahan, sehingga menjaga kesehatan, mengoptimalkan asupan nutrisi, serta menghindari paparan asap rokok merupakan kunci pencegahan terhadap kelainan jantung bawaan. Kehamilan resiko tinggi seperti yang telah dijelaskan diatas disarankan melakukan pemeriksaan ANC secara teratur ke dokter spesialis kandungan (minimal 4x selama kehamilan).
About the Author