Pagi ini salah satu Dokter Spesialis Mata RSU Harapan Ibu akan share tentang kesehatan lagi dengan judul RETINOPATI DIABETIKA, apakah yang dibahas? penasaran? monggo silahkan baca selengkapnya di bawah ini. Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa di dalam darah. DM dapat mengakibatkan sejumlah permasalahan di antaranya adalah kelainan pada mata berupa Retinopati Diabetika.
Apa yang dimaksud Retinopati Diabetika?
Retinopati diabetika merupakan komplikasi DM pada retina yang disebabkan oleh tidak terkendalinya kadar gula darah dalam waktu yang lama pada seseorang yang mengidap DM. Makin lama DM diderita, maka makin tinggi kemungkinan terjadinya retinopati. Resiko menderita retinopati diabetika cukup tinggi, yaitu sekitar 60% pasien yang menderita DM selama 15 tahun atau lebih. Resiko juga meningkat pada orang muda yang menderita DM. Retinopati diabetika ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan bahkan kebutaan sehingga dapat menurunkan produktivitas serta mengganggu kualitas hidup.
Bagaimana gambaran Retinopati Diabetika?
Retiopati diabetika ditandai dengan adanya gangguan pembuluh darah di retina berupa kebocoran, sumbatan (Retinopati Diabetika tipe Nonproliferatif) dan pada tahap selanjutnya (Retinopati Diabetika tipe Proliferatif) timbul pembuluh darah abnormal yang sangat rapuh dan mudah menimbulkan perdarahan dengan segala akibat yang merugikan. Pada penderita retinopati diabetika, penglihatan akan kabur secara bertahap yang sering kali tidak disadari. Pada beberapa penderita, kebocoran pembuluh darah mengalir ke dalam makula mata, yaitu bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral, menyebabkan hilangnya penglihatan. Pada fase lanjut, dapat terjadi kebutaan yang menetap.
Bagaimana penanganan Retinopati Diabetika?
Penderita DM sebaiknya memeriksakan kondisi matanya ke dokter spesialis mata. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain funduskopi yang bertujuan untuk melihat kondisi retina; foto fundus yang bertujuan untuk membandingkan kondisi mata saat pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya dan pemeriksaan-pemeriksaan berikutnya; foto fluorescein angiografi yang bertujuan untuk melihat aliran sirkulasi darah retina, gambaran pembuluh darah serta kebocoran-kebocoran pembuluh darah. Beberapa pusat kesehatan telah menyediakan alat-alat tersebut.
Penanganan retinopati diabetika bertujuan mencegah progresivitas penyakit hingga menjadi tidak parah. Penanganan tersebut meliputi : fotokoagulasi laser, pemberian anti-VEGF injeksi intravitreal, atau vitrektomi. Fotokoagulasi laser merupakan tatalaksana yang penting untuk memperbaiki iskemia retina dan mencegah terbentuknya pembuluh darah baru serta menghilangkan pembuluh darah baru yang telah terbentuk. Demikian juga injeksi anti-VEGF intravitreal dapat mencegah dan mengurangi terjadinya pembentukan pembuluh darah baru serta mengurangi gangguan pada pembuluh darah. Vitrektomi dilakukan untuk mengatasi perdarahan vitreus atau lepasnya lapisan retina (ablasio retina) yang terjadi pada retinopati diabetika proliferatif.
Terlepas dari penanganan yang telah disebutkan di atas, kunci terpenting adalah penjagaan gula darah dan perubahan gaya hidup serta pola makan. Pola hidup sehat dan pola makan diet khusus diabetes sangat membatu mencegah komplikasi lebih lanjut. Di samping itu, deteksi dini dan penanganan yang memadai serta kontrol teratur dapat mengurangi resiko terjadinya kebutaan pada retinopati diabetika.
Demikian artikel kesehatan yang dapat kami share semoga dapat menambah wawasan kita semua,
Terima Kasih.
Oleh: dr. Nur Sulistiyati R, Sp. M
SMART Care